Judul: Yagai
Tak lama lagi, Gai akan melesatkan jurus maha dahsyat itu, Nigh Gai, alias Yagai. Gai bersiap, memasang ancang-ancang, dengan aura yang semakin besar dan terus membesar. Namun di sisi lain, denyut jantungnya semakin melemah..
"Dilihat dari titik detak jantungmu, sepertinya ini akan menjadi seranganmu yang terakhir..
" ucap Madara. Dalam kondisi yang s
"Seki!!" Ancang-ancang Gai memasuki tahap selanjutnya.
Sementara itu di sisi kedua pahlawan kita, Sasuke dan Naruto, mereka berdua telah bangkit kembali. "Sasuke!?" ucap kaget Karin. "Naruto.." ucap kaget Sakura. Dari tempatnya masing-masing, Sasuke dan Naruto bersiap, "Ayo.." ucap mereka kompak.
"Pose itu.. bukan Sekizou!!" ucap kaget Lee. Awalnya dia berpikir kalau gurunya akan menggunakan teknik yang sama dengan yang ia gunakan sebelumnya, namun ternyata bukan. "Jadi maksudmu.. dia punya jurus lain yang bahkan lebih kuat dari itu!?" ucap Minato.
"Gai.." Kakashi melihat ke arah Gai, kemudian teringat dengan pertemuan mereka dulu.
Saat itu, Kakashi kecil bersama dengan ayahnya pergi ke akademi. Itu adalah hari pertama Kakashi masuk akademi. Di depan gedung, mereka berpapasan dengan Gai dan ayahnya.
"Ah.. senang bertemu denganmu.." ucap ayah Kakashi, Sakumo. "Putraku akan masuk Akademi hari ini.. kuharap putra kita bisa saling akrab.." lanjutnya.
"Tidak, itu mustahil.." ucap ayah gai.
"Tidak akan bisa, ayah.. dia tidak lulus ujian masuk akademi.." ucap Kakashi.
"Eh?" ayah Kakashi tak menyangka. "Ah, maaf ya, karena kalian berada di depan gedung akademi, aku pikir.."
"Gahaha, benar juga!!" ucap ayah Gai sambil tertawa.
"Memangnya itu lucu?" ucap Kakashi ketus.
"Kakashi, jangan kasar begitu.." ucap ayahnya.
"Ayah juga sudah mengatakan sesuatu yang tidak sopan tadi.."
Kakashi bicara lagi, "Dia mencoba untuk masuk sekolah akademi padahal tak bisa menggunakan ninjutsu.. jadi tak salah kan kalau.."
"Oh, kita sudah hampir terlambat, ayo ayah.." Kakashi tak mau terlambat di hari pertamanya.
"Ah, iya.." ucap Sakumo. "Kalau begitu, sampai jumpa ya.." merekapun pamit pergi.
Sementara itu, kembali ke sisi gai, mendengar kata-kata Kakashi tadi dia malah tersenyum. Gai lalu melihat ke arah kakashi yang sudah mulai jauh dan memanggilnya, "Namamu Hatake Kakashi, benar?"
Kakashi berhenti dan menoleh ke belakang, lalu dengan senyum khas dan acungan jempolnya Gai berkata, "Terimakasih atas dukungannya!!"
"Eeh??" kakashi kaget.
"Kakashi, jangan sampai kau lengah hanya karena kau sudah masuk di akademi.." bisik ayahnya. "Kalau seperti ini, bisa-bisa bocah itu akan jadi lebih hebat darimu.."
"Mereka masih belum mengumumkan lulusan gelombang kedua, akademi itu tidaklah bodoh.." Sakumo yakin pada akhirnya nanti Gai akan lulus masuk akademi. "Kau harus mengingat namanya, dia akan menjadi saingan bagus untukmu.."
Flashback berakhir, dan benar saja saat ini bisa dibilang Gai sedang berada dalam situasi dimana ia lebih kuat dari Kakashi. "Sama seperti yang ayah katakan.." ucap Kakashi dalam hati.
"Chakra ini!! Hebat!! Aku mengakuimu!!" ucap Madara. Melihat chakra sebesar itu ia malah semakin bergairah. "Sepanjang sejarah penggunaan Taijutsu, aku belum pernah bertarung melawan orang yang lebih bagus darimu!!"
Akhirnya, Gai pun melesatkan serangan itu. "Ryuu!!!" bak naga Gai melesat cepat ke arah Madara. "Cepat.." ucap Madara, dan kemudian ia kaget, "Apa!? dia mendistorsi ruang!?"
Ruang dan waktu seolah terkoyak oleh dahsyatnya kekuatan yang Gai lesatkan. "Yagai!!!!" Dengan tubuh yang hitam lebam terbakar aura super kuat Gai melesatkan tendangan yang sukses mengenai rusuk kiri tempat jantung Madara berada, meremukannya, membuatnya memuntahkan darah. Saking kerasnya, kaki yang Gai gunakan untuk menendang pun ikut remuk.
Hembusan kekuatan terjadi, membuat Lee dan lainnya terhempas beberapa kaki ke belakang.
"Ini adalah teknik terakhir Gai, bagaimana hasilnya!?" Kakashi bertanya-tanya.
Madara terlempar, terhempas hingga menabrak pohon besar itu. Sementara Gai, ia telah tergeletak dengan tubuh yang gosong. Kemudian setelah kekacauan itu berakhir..
Tampak Madara yang ternyata masih mampu bertahan, meski tubuh bagian kirinya sudah benar-benar kacau..
"Hahaha.. kau hampir saja membunuhku, sialan.." Madara bahkan masih bisa tertawa. "Tadi itu situasi yang genting, tapi aku menikmatinya.. sebagai ucapan terimakasih, sebelum kau menjadi debu, aku akan membunuhmu!!!"
Madara kemudian menembakkan bola hitam ke arah Gai. Akan tetapi..
Seseorang tiba-tiba saja muncul dan menendang bola hitam tersebut. "Dia menendang Gudoudama?" pikir kaget Madara. Dan ternyata, yang muncul adalah Naruto..
"Naruto!?" Madara kaget.
"Tidak, kau berbeda dengan yang sebelumnya.." ucap Madara. Dalam hati ia kesal, "Sialan kau, Obito.."
Naruto telah kembali. "Yah, aku juga terkejut.." ucapnya.
"Sekarang aku merasa aku bisa mengubah segalanya!!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar